Yovie Widianto (lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 1968) dikenal sebagai salah satu pendiri dan personel grup musik Kahitna
di posisi keyboard. Yovie memang memotori band—yang awalnya bermain
fusion jazz dan kemudian berbelok ke pop—itu sejak didirikan pada 1986.
Selain itu, Yovie juga dikenal sebagai pencipta lagu ternama di
belantika musik Indonesia. Ia bahkan sukses mengorbitkan banyak lagu
beserta penyanyinya melalui karya-karyanya yang bernuansa cinta, seperti
Rio Febrian, Audy, Tetty Manurung, Rida Sita Dewi, Rita Effendi, Yana Julio, Pinkan Mambo, Delon, Astrid, Chrisye, Glenn Fredly, Lingua, Andity, Ihsan, Dirly, Ghea, Bening, Lisa A.Riyanto, Hedi Yunus, Dea Mirella, Rossa, Ressa Herlambang, Monita, dan sebagainya. Yovie juga menjadi Juri Indonesian Idol 2 menggantikan Dimas Djayadiningrat.
Pendidikan
Serius di musik tak membuat Yovie lupa kuliah. Yovie berhasil
menyelesaikan kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unpad,
Bandung dengan predikat cum laude.
Awal Karir
Yovie lahir di keluarga yang sangat dekat dengan musik. Meski begitu,
sang bunda awalnya melarang Yovie berprofesi sebagai musisi. Yovie
berkenalan dengan musik jazz saat berusia 5 tahun. Pamannya, Hasbullah Ridwan, yang tidak lain adalah ayah Elfa Secioria, salah satu komposer dan musisi senior Indonesia adalah orang yang berperan mengenalkan Yovie pada musik jazz.
Kemudian Yovie pun mulai bermain band, dengan masih membawa 'ruh'
jazz. Sejak duduk di bangku SMP, Yovie telah rutin bermain band di Hotel Savoy Homann, Bandung. Ruth Sahanaya dan Trie Utami pernah menjadi teman main band-nya saat itu.
Yovie mulai berkiprah di tingkat nasional dengan mengikuti Festival
Band Tingkat Nasional di Balai Sidang Jakarta (sekarang Jakarta
Convention Center/JCC) tahun 1986. Tahun yang sama ia membentuk Kahitna.
Sejak saat itu, berbagai prestasi nasional dan internasional diraih
Yovie. Salah satunya adalah The Best Composer pada Young Star
International Festival di Taipei, Taiwan, tahun 1991.
Perkenalan pertama Yovie dengan musik pop pada tahun 1986 melalui album David Foster
yang musik-musiknya memiliki melodi sederhana, tetapi chord-nya susah,
dan satu lagu bisa memiliki beberapa nada dasar yang berbeda. Menurut
Yovie berkat David Foster dia menjadi tahu bahwa musik pop bisa dibuat
berbobot. Sejak saat itu, Yovie mulai melirik industri musik pop
Indonesia dengan patokan karya-karya 'pop bergizi' David Foster dan
Quincy Jones.
Yovie dalam ajang AMI Awards
2009, ia mendapatkan nominasi terbanyak, sebanyak 7 nominasi, dalam
kategori duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang
baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya
produksi terbaik dari yang terbaik.
Kahitna
Tahun 1994, bersama Kahitna, Yovie merilis album perdana mereka, Cerita Cinta. Sejak saat itu kesuksesan Yovie dimulai. Yovie bersama Kahitna telah merilis 7 album yaitu Cerita Cinta (1994), Cantik (1996), Sampai Nanti (1998), Permaisuriku (2000), Cinta Sudah Lewat (2003) dan Soulmate (2006) serta album The Best of Kahitna (2002).
Kahitna pernah meraih prestasi Grand Prix Winner Band Explosion 1987 dan Band Explosion Tokyo-Japan 1991.
Solo
Medio 2000, Yovie merilis album yang diberi judul Kumpulan Karya Terbaik Yovie Widianto. Tahun 2005, Yovie merilis album A Portrait of Yovie,
kumpulan lagu-lagu terbaiknya yang dibawakan oleh para penyanyi
kenamaan. Di album ini, ada karya terbaru Yovie berjudul "Tak 100%"
dibawakan oleh Astrid, penyanyi yang sudah berkiprah mengisi soundtrack Tusuk Jelangkung. Runner-up
Indonesian Idol, Delon, juga turut menyanyikan sebuah lagu terbarunya
yang berjudul "Terjaga di Setiap Mimpiku". Sebagai single unggulan,
dipilihlah lagu "Salahi Aku (Ku Jatuh Cinta Lagi)" yang dinyanyikan Rio Febrian. Di album ini, Yovie juga dibantu oleh Stephen Santoso dan Tohpati dalam mengaransemen lagu-lagu baru.
Sebagai penghargaan 23 tahun perjalanannya di belantika musik Indonesia, Yovie menggelar konser spesial yang diberi tajuk A Mild Live The Magical Journey Of Yovie Widianto. Konser tersebut berlangsung 14 September 2006 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.
Dua tahun sebelumnya, Yovie pernah menggelar konser 'kecil' atas
pencapaian kariernya di dunia musik selama 21 tahun bertempat di Zoom
Resto & Lounge, Jakarta, Minggu, 25 Januari 2004.
Setelah sukses menggelar konser, Yovie kembali hadir lewat album barunya bertitel Kemenangan Hati (2007). Dari 12 lagu yang ada dalam album ini, tiga di antaranya pernah dinyanyikan Yovie saat konser.
Yovie & the Nuno
Tahun 2001, Yovie merilis album dengan bendera Yovie & Nuno bertajuk Semua Bintang.
Nama band Nuno diambil dari bahasa Latin, Numero Uno, yang artinya
nomor satu. Band bentukannya ini adalah wujud idealisme Yovie yang tak
bisa diolah maksimal di Kahitna. Pada album ini, selain bersama The Nuno, Yovie juga berkolaborasi dengan Andi /rif, Fariz RM, Glenn Fredly, Audy, dan salah satu personel grup Warna. Album ini terkesan lebih 'garang' dibanding albumnya bersama Kahitna. Apalagi dengan dukungan personil The Nuno, Baron yang mantan gitaris Gigi dan Rere yang drummernya Grass Rock.
Tiga tahun kemudian, Yovie & Nuno berganti nama menjadi Yovie & The Nuno serta merilis album baru bertajuk Kemenangan Cinta (2004).
Di album kedua ini, personel The Nuno ada yang berganti. Kebanyakan
berasal dari Surabaya. Personel The Nuno untuk album kedua yaitu Ersta, mantan bassis X-men (bass), Gail (vokal), Diat (gitar), Rere (drum), dan Dudi Oris (vokal).
Penghujung 2007, Yovie mengeluarkan album lagi. Kali ini kembali
dengan nama Yovie & Nuno. Ini dikarenakan Gail (vokal), Ersta (bas)
dan Rere (drum) sebagai personil Yovie & The Nuno mengundurkan diri.
Yovie pun merekrut Dikta
pada vokal untuk mendampingi Dudi dan Diat di posisi gitar untuk
bergabung dalam Yovie & Nuno. Untuk menandai kemunculan Yovie &
Nuno, mereka meluncurkan album bertajuk The Special One (2007) yang terinspirasi dari penggalan lirik lagu "Janji Putih" ciptaan Yovie, yang dipopulerkan Bening.