Biografi Gilang Ramadhan: Gilang Ramadhan (lahir 30 Mei 1963 di Bandung) adalah drummer dan musisi Indonesia. Gilang Ramadhan menikah dengan aktris dan pembawa acara Shahnaz Haque. Gilang Ramadhan merupakan putra kedua dari pasangan Ramadhan Kartahadimadja (Ramadhan K.H.), seorang sastrawan, pelukis, penulis dan Safrida Nasution, Duta Besar RI.
Sejak masih kanak-kanak, Gilang telah berkenalan dengan berbagai alat musik, seperti piano, biola, dan alat musik yang paling disukainya, drum. Gilang belajar biola pertama kali di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada tahun 1971. Ia menjadi murid termuda disana. Pendalaman musiknya berlanjut ketika dua tahun kemudian. Gilang sempat pergi ke Perancis untuk belajar piano dan organ pada Slamet Abdul Sjukur, komponis kondang yang juga sempat menularkan ilmunya pada Tony Prabowo, Paramitha Rusady, Soe Tjen Marching dan Rahayu Supanggah.
Sejak masih kanak-kanak, Gilang telah berkenalan dengan berbagai alat musik, seperti piano, biola, dan alat musik yang paling disukainya, drum. Gilang belajar biola pertama kali di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada tahun 1971. Ia menjadi murid termuda disana. Pendalaman musiknya berlanjut ketika dua tahun kemudian. Gilang sempat pergi ke Perancis untuk belajar piano dan organ pada Slamet Abdul Sjukur, komponis kondang yang juga sempat menularkan ilmunya pada Tony Prabowo, Paramitha Rusady, Soe Tjen Marching dan Rahayu Supanggah.
Adik Gumilang Ramadhan ini meneruskan studinya di Amerika Serikat di Hollywood Professional School, pada jurusan musik tahun 1980-1982. Pada saat yang hampir sama tahun 1981-1984 Gilang belajar di Los Angeles City College (LACC), mengambil jurusan Perkusi. Gilang sempat bermain di beberapa band di Amerika, antara lain bergabung dengan LACC Big Band yang beraliran mainstream jazz pada tahun 1983.
Kelompok Musik
Sekembalinya ke Indonesia, Gilang main di beberapa grup musik. Hal itu dilakukan untuk menambah pengalaman sebagai drummer dan memperdalam berbagai aliran musik. Gilang gabung dengan Indra Lesmana, dalam grup Nebula (tahun 1985) yang beraliran fusion, dan juga bersama GTF yang beraliran pop/fusion dan Exit yang juga beraliran pop/fusion.
Sempat gabung dengan Karimata (1986), yang juga masih beraliran pop/fusion. Kemudian bersama dengan Krakatau (1986-1988) yang beraliran jazz. Gilang juga sempat tergabung dalam kelompok Andromeda (1987), bersama Alm. Jack Lesmana, Bubi Chen, Indra Lesmana dan Benny Likumahua yang bermain mainstream jazz.
Bersama Indra Lesmana, membuat Indra Lesmana's Group (1987) beraliran progressive jazz yang merintis album new age. Bersama Indra Lesmana itulah Gilang ikut tampil dalam Singapore Jazz Festival (1987) dan Jakarta International Jazz Festival (Jak-Jazz) dari tahun 1988-1996. Dan terakhir bersama Indra Lesmana, Donny Suhendra, dan Mates membentuk sebuah group band beraliran pop rock dengan bendera Adegan (1991).
Dalam perjalanan kariernya, Gilang turut memiliki andil dalam pendirian kelompok musik Java Jazz, serta menjadi salah satu personilnya bersama Indra Lesmana, Mates, Donny Suhendra dan Embong Rahardjo, sampai dengan pertengahan tahun 1993.
Gilang beserta Pra Budi Darma dan Indra Lesmana bergabung dalam kelompok bernama PIG yang menyajikan komposisi-komposisi freejazz spontan yang kaya teknik, skill, harmonisasi dan warna. Kelompok ini berdiri dari tahun 1996 sampai sekarang.
Tahun 2002, Gilang mendirikan grup Nera. Nera yang berarti cahaya dalam bahasa Flores beranggotakan Gilang Ramadan (Drum), Donny Suhendra (Gitar), Adi Dharmawan (Bas), Khrisna Prameswara (Keyboard) dan Ivan Nestorman (Vocal). Nera bermain dalam pola musik fusion dipadukan dengan bahasa Flores yang dinyanyikan dengan khas. Musik band ini menonjolkan permainan drum Gilang yang energik dan kaya dengan modifikasi drum-kit seperti gendang, tifa dan ceng-ceng.
Tahun 2004, Gilang menerima 'pinangan' kelompok musik legendaris, God Bless sebagai drummer mereka.
Sejak 1984, karier Gilang terus naik menjadi salah satu drummer papan atas Indonesia. Seleranya cenderung kearah musik tradisional. Gilang juga mengoleksi berbagai alat musik tradisional seperti Gendang Bali, Gendang Sunda, Rebana, Tifa, serta jenis alat tetabuhan tradisional Indonesia lainnya. Tak hanya mengoleksi, gilang juga mempelajari sifat dan warna tiap alt musik tersebut. Ia berkeinginan untuk mengangkat citra musik Indonesia di kancah musik dunia.
Gilang Ramadan adalah satu-satunya pemain drum di Indonesia yang disponsori oleh Zildjian, perusahaan symbal dari Amerika Serikat sejak tahun 1992 sampai sekarang. Perusahaan drum terbesar dari Jepang yaitu Yamaha, juga memberikan kepercayaan padanya sebagai satu-satunya duta dari Indonesia. Ia pun artis dari BMG music, REMO U.S.A, AKG Austria.